WASPADA DEMAM BABI AFRIKA, SUDAH MAKAN KORBAN RATUSAN EKOR BABI

WASPADA DEMAM BABI AFRIKA, SUDAH MAKAN KORBAN RATUSAN EKOR BABI

WASPADA-Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur melakukan penanggulangan dan pemberantasan African Swine Fever (ASF) dengan penyuntikan serum konvalensen ASF pada ternak babi dan penyemprotan desinfektan.

DISKOMINFOSANTIK- Mayarakat Kabupaten Barito Timur harus berhati-hati dan waspada terhadap Virus African Swine Fever (ASF). Pasalnya virus yang lebih dikenal dengan sebutan demam babi afrika ini sudah masuk ke wilayah Kabupaten Barito Timur dan sudah makan korban ratusan ekor babi.

Demam babi Afrika ini menyerang babi di desa Wilayah Kecamatan Awang. Kasus ini mulai terdeteksi setelah terjadi banyak kematian ternak babi di Desa Tangkan dan Desa Ampari beberapa waktu lalu.

Virus African Swine Fever  merupakan penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ini juga sangat tahan hidup di berbagai lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.

Babi yang terserang ASF menunjukkan gejala demam tinggi, kemerahan pada kulit terutama moncong dan telinga, sesak nafas, nafsu makan hilang, kejang-kejang dan pada akhirnya mengalami kematian.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur Mishael, SE, S.Pi, MM kepada MMC Diskominfosantik Kabupaten Barito Timur menjelaskan, dari hasil tracing dan wawancara dengan Kepala Desa Tangkan, diduga keras virus ASF yang menyerang babi di desa tersebut berasal dari daging babi yang dibeli dari Palangka Raya oleh salah seorang warga Desa Tangkan.

“Petugas Laboratorium Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Kalimantan Tengah bersama dengan staf Bidang Peternakan Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur sudah mengambil sampel darah, tempat pakan dan kotoran babi di Desa Ampari. Dari hasil uji laboratorium, babi yang diambil sampelnya dinyatakan positif terjangkit virus ASF,” jelas Mishael

Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah mengirim bantuan berupa serum konvalesen sebanyak 1.000 dosis, formades 20 liter , vitamin dan hand sprayer.

“Kami sudah melakukan penyuntikan serum konvalensen ASF pada ternak babi dan penyemprotan desinfektan ke kandang, peralatan makan minum dan lingkungan rumah di Dusun Peho Desa Wungkur Nanakan, Desa Tangkan, Desa Ampari, Desa Apar Batu dan Desa Pianggu sekaligus sosialisasi pencegahan penyebaran virus ASF,” tutur Mishael.(cak/diskominfosantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

11 + 19 =