DISKOMINFOSANTIK- Rendahnya mutu karet penyebab petani tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Keadaan ini kemudian dimanfaatkan oleh para tengkulak dalam memainkan harga bongkar yang tidak sesuai dengan harga yang ada di pasaran. Demikian disampaikan oleh Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas dalam sambutannya pada acara studi banding peningkatan mutu bongkar dan pemasaran hasil di Aula Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/2).
Ampera mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama dan dirasakan oleh para petani di Kabupaten Barito Timur. Berangkat dari permasalahan itulah Bupati Bartim dan rombongan Tim Ekonomi Kerakyatan Kabupaten Barito Timur melakukan studi banding.
โKami ingin belajar dan menggali kiat-kiat dalam peningkatan mutu bongkar dan harga di tingkat petani dan pabrikan dari Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalimantan Barat,โ terang Bupati Barito Timur.
Melalui kesempatan itu Orang Nomor Satu di Gumi Jari Janang Kalalawah ini juga mengutarakan ingin menimba ilmu dari Unit Pengolahan dan Pemasaran Bongkar (UPBB) Petani Karet binaan Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalbar dan sekaligus melihat langsung pabrik karet yang menerima penjualan bongkar petani karet di Kalbar.
Atas permintaan Bupati Barito Timur tersebut, Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalimantan Barat menghadirkan pengurus Unit Pengolahan dan Pemasaran Bongkar (UPBB) Petani Karet dari Kabupaten Sambas.Usai mendengarakan penjelasan panjang lebar tersebut, Bupati Barito Timur bersama Sekda Bartim Panahan Moetar dan rombongan langsung menuju pabrik karet PT. Hok Tong Pontianak.
Diperusahaan tersebut Bupati Barito Timur dan rombongan didampingi oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalbar dan pemilik PT. Hok Tong berkeliling di areal perusahan tersebut. Ampera dan rombongan melihat langsung proses pengolahan karet dari bahan mentah (lom) menjadi bahan setengah jadi yang sudah dikemas dalam plastik. Berdasarkan hasil informasi yang berhasil diperoleh contributor MMC Diskominfosantik Kabupaten Bartim, bahan setengah jadi yang sudah dikemas tersebut akan dieskpor ke Negeri Ginseng atau yang lebih dikenal Korea.(cak/diskominfosantik).