CEGAH STUNTING MELALUI BKB EMAS, DP3AKB LAKSANAKAN PENYULUHAN KETERAMPILAN PENGASUHAN 1000 HPK

FOTO BERSAMA- Setelah kegiatan penyuluhan selesai Narasumber, Panitia dan Peserta pelatihan menyempatkan diri foto bersama.

TAMIANG LAYANG- Perang melawan stunting terus digalakan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Timur. Salah satu caranya dengan melakukan penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB) Emas. Baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Barito Timur menyelenggarakan kegiatan penyuluhan keterampilan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penyuluhan ini dilaksanakan dalam rangka mencegah stuntuing di wilayah Kabupaten Barito Timur melalui bina keluarga balita.

โ€œKita telah membentuk desa lokus stunting di Kabupaten Barito Timur. Ada 10 desa yang menjadi perhatian kami dalam penanganan stunting,โ€ terang Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Barito Timur  H.Rusdianor, S.Sos, M.AP melalui Sekretaris DP3AKB Kabupaten Barito Timur Anda Kriselina,S.SI,Apt,M.Kes kepada contributor MMC Bartim baru-baru ini.

Anda Kriselina menjelaskan 10 desa yang menjadi lokus stunting yakni Desa Bararawa, Bambulung, Kupang Bersih, Ketab, Muara Plantau, Muru Duyung (Kec. Pematang Karau), Ampah II, Mangkarap, Putut Tauluh dan Rodok.

Mengapa penyuluhan keterampilan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan perlu dilaksanakan?, Anda Kriselina menjelaskan penyuluhan 1000 HPK perlu dilaksanakan karena dimasa 1000 HPK sangat penting bagi tumbuh kembang buah hati dan dapat menentukan perkembangan kecerdasan secara jangka panjang. Tidak optimalnya perkembangan otak pada masa ini juga akan berpengaruh terhadap kehidupan buah hati di masa depan.

โ€œPenyuluhan ini dilakukan karena kita ingin para orangtua perlu memahami faktor-faktor  apa yang dapat mempengaruhi stunting. Setelah orang tua tahu maka diharapkan dapat memberikan gizi yang baik kepada anak yang terindikasi stunting. Para Ibu-ibu juga diharapkan memberikan susu eksklusif kepada anaknya yang terindikasi stunting dan ASI sampai anak berusia 2 tahun. Dan yang paling penting adalah orangtua bekerja sama dalam mengasuh anak serta lakukan pengasuhan yang baik dengan prinsip asah, asih dan asuh,โ€ terang Anda.

Lebih jauh mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bartim dan Direktur RSUD Tamiang Layang menjelaskan,  pengasuhan dalam keluarga menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam mencegah dan mengatasi kejadian stunting di beberapa wilayah di Bartim. Pengasuhan yang baik pada seribu hari pertama kehidupan sangat diperlukan. Karena ujar Anda, pondasi utama kehidupan manusia di masa depan dapat dipengaruhi oleh pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan tersebut, yang dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 hari masa kehamilan sampai 730 hari setelah lahir (hingga anak berusia 2 tahun). Pada periode tersebut, terang Anda,  terjadi perkembangan otak dan pertumbuhan yang begitu cepat.

Anda juga menambahkan kasus stunting bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Barito Timur khususnya DP3AKB saja,  tetapi telah menjadi tanggung jawab kita bersama, demi meningkatkan kualitas keluarga, dalam menjalankan program pembangunan keluarga.

Dengan terselenggaranya kegiatan penyuluhan tersebut diharapkan para peserta yang hadir dapat memberikan pemahaman kepada para keluarga terkait tumbuh kembang balita dan pentingnya masa 1000 hari pertama kehidupan karena keluarga merupakan wahana utama dalam memberikan pengasuhan yang penting pada anak sehingga orang tua yang memiliki balita dapat membantu anaknya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.(cak)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

11 + 20 =