TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangagan (DPKP) Kabupaten Barito Timur terus berupaya membantu masyarakat untuk mengatasi persoalan stunting. Salah satu upaya dilakukan DPKP Bartim yakni dengan meluncurkan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
โP2L adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan dan pendapatan,โ terang Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur Trikorianto, SP, MM kepada contributor MMC Bartim, baru-baru ini.
Lebih jauh Trikorianto menjelaskan dasar pelaksanaan kegiatan P2L yakni Peraturan Menteri Keuangan No.9/PMK.07/2020 tentang Perubahanย Pertama atas Peraturan Menteriย Keuangan Nomor 48/PMK.07/2019ย tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khususย Nonfisik, dan Peraturan Menteri Pertanian No. 01 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaanย Dana Ketahanan Pangan dan Pertanianย Tahun Anggaran 2022.
โSumber dana P2L TA. 2021 dan TA. 2022 dari DAK Non Fisik Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian,โ terang Trikorianto.
Lalu siapa dan di mana sasaran kegiatan P2L ini?, mantan Camat Benua Lima dan Patangkep Tutui menjelaskan sasaran program P2L yakni daerah rentan rawan pangan (sesuai Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA). Tak hanya itu sasaran P2L juga ditujukan ke daerah stunting berdasarkan Kepmen PPN Bappenas.
โDan yang paling penting adalah pelaksana kegiatan adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan jumlah anggota 30 orang,โ terang Trikorianto.
Kapan Kegiatan dilaksanakan? Kepala DPKP Bartim ini menjelaskan kegiatan pekarangan pangan lestari (P2L) di laksanakan ย 2 tahap. Tahap Penumbuhan, dilaksanakan mulai dari januari sd. Desember 2021, besarnya bantuan Rp. 55.000.000,00 di transfer langsung ke rekening kelompok dan dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok penerima untuk dibelanjakan kebutuhan kegiatan sesuai yang tercantum dalam RKA (Rencana Kebutuhan Anggaran) yang telah disusun oleh kelompok.
Kemudian tahap pengembangan : dilaksanakan mulai januari sd. Desember 2022, besarnya bantuan Rp. 15.000.000,00 di transfer langsung ke rekening kelompok dan dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok penerima untuk dibelanjakan kebutuhan kegiatan sesuai yang terccantum dalam RKA (Rencana Kebutuhan Anggaran) yang telah disusun oleh kelompok.
Ditambahkan Kadis PKP Bartim ada komponen-komponen kegiatan P2L yang dilaksanakan dan terdiri dari :
Pembangunan Rumah Bibit : Rumah bibit di bangun untuk memproduksi bibit tanaman yang akan digunakan untuk penananaman di demplot KWT dan pertanaman anggota KWT, apabila ada kelebihan produksi bibit dapat dijual dan hasilnya digunakan sebagai kas KWT.
Pengembangan Demplot: Demplot berfungsi sebagai tempat usaha bersama, dimana anggota KWT bekerjasama untuk melakukan budidaya tanaman di demplot dan hasilnya digunakan sebagai kas KWT sehingga dapat digunakan sebagai modal usaha selanjutnya.
Pertanaman di Pekarangan Anggota : Pertanaman di Pekarangan Anggota bisa dilakukan dengan menggunakan polybag maupun di tanam langsung di tanah pekarangan, untuk tahap penumbuhan dalam 1 tahun jumlah polybag yang ditanam di pekarangan sebanyak 75 polybag atau 25 m2 apabila ditanam di lahan, untuk tahap pengembangan sebanyak 90 polybag atau 30 m2 apabila ditanam di lahan, hasil pertanaman digunakan untuk keperluan pribadi anggota KWT dan apabila dijual hasilnya untuk penghasilan anggota KWT yang bersangkutan.
Penanganan Pasca Panen: Hasil pasca panen bisa dijual dalam bentuk sayuran segar maupun di olah menjadi olahan pangan.
Lalu di mana tempat pelaksanaan kegiatan P2L ini?, Kepala DPKP Bartim menjelaskan ada 8 (delapan) KWT di 8 (delapan) desa di Kabupaten Barito Timur yaitu KWT Cempaka Kelurahan Ampah Kota, KWT Harapan Bunda Desa Putai Kecamatan Dusun Tengah, KWT Pakat Jari Desa Simpang Naneng, KWT Bina Harapan Desa Kandris Kecamatan Karusen Janang, KWT Debora Kelurahan Tamiang Layang, KWT Suka Maju Desa Dorong Kecamatan Dusun Timur, KWT Batu Api Indah Lestari Desa Bentot , dan KWT Subur Baapuah Desa Kotam Kecamatan Patangkep Tutui
โProgram P2L ini bertujuan untukย mewujudkan kemandirianย pangan Nasional ygย dimulai dariย tingkat rumah tangga dan penanganan stunting, juga untuk menjaga Kelestarian sumberdayaย pangan lokal, untukย memenuhiย kebutuhan pangan/dapurย ibu rumah tanggah sehari โhariย dan konservasi pangan masa depan, mengurangi/menghematย pengeluaran/belanjaย ibu rumah tangga, menambah penghasilanย masyarakat/ibu rumah tanggah dan Pemberdayaan Kelompok Wanita Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan,โ papar Trikorianto.
Pria murah senyum inipun berharap kegiatan P2L ini dapat bermanfaat dan terwujudnya pekarangan masyarakat sebagai sumber pangan dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran keluarga, menambah pendapatan keluarga dan yang paling penting adalah terwujudnya ketahanan pangan keluarga danย mengatasi stunting.(lim/cak)