DISKOMINFOSANTIK- Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran, dan pedagogik kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Salah satu Pengajar Praktik Program Guru Penggerak Angkatan IV Kabupaten Barito Timur Jeri, S.Pd pada saat berbincang dengan konributor MMC Diskominfosantik menjelaskan Pendampingan Individu Perdana Pendidikan Guru Penggerak yang dibersamainya di 5 sekolah yaitu SMPN 1 Tamiang Layang, SDN 4 Tamiang Layang, SDN 3 Jaar, SMKN 1 Raren Batuah, dan SMPN 2 Paku. Pendampingan dimulai pada tanggal 9 -17 November 2021 langsung di sekolah CGP dengan rentang waktu pendampingan pagi hari dari pukul 08.00-11.00 WIB dengan fokus pendampingan diskusi tantangan belajar daring dan refleksi penerapan perubahan daring.
Kepala Sekolah SD Trinitas Tamiang Layang ini juga berbagi cerita selama proses pendampingan membersamai CGP sangat mengapresiasi akan daya upaya para Calon Guru Penggerak yang rata-rata punya mimpi yang sama yaitu ingin menuntun dan mewujudkan murid yang berkarakter Pancasila dengan sepenuh hati. Hal ini sangat penting agar murid mencapai kebahagiannya untuk memberikan kontribusi, dengan karya-karya yang berdampak luas kedepannya. โDalam rangka mewujudkan mimpi tersebut, tentu CGP dituntut semakin lebih aktif, kreatif, dan inovatif mendidik dan mengajar murid sesuai dengan sikon dan daya dukung sekolah CGP,โ ujarnya.
Kepala Sekolah yang sangat enerjik ini juga bebagi pengalaman bahwa ada sedikit kendala yang di alam para peserta saat refleksi sharing CGP yang dibersamainya, hal esensial yang menjadi kendala belajar dan mewujudkan aksi nyata dari konsep belajar pada modul 1.1 ialah akses jaringan internet yang belum stabil dan belum merata, juga kurangnya keterlibatan seluruh guru pada ekosistem sekolah, sarana prasarana, lingkungan murid, dan orang tua dalam pendidikan pengajaran untuk mewujudkan karakter Pelajar Pancasila.
Dari permasalahan yang dialami tadi, Ia sebagai Pengajar Praktik menuntun Calon Guru Penggerak dengan pendekatan coaching, sehingga dari dalam diri CGP menemukan alternatif solusi akan situasi yang dialami. Dari adanya solusi yang muncul dalam proses pendampingan, maka menjadi goal yang harus di implentasikan menjadi aksi nyata, maka capaian/praktik baik yang diupayakan berprogress menuju mimpi CGP menjadi nyata. Jeri menyakini setelah program ini selesai semua Calon Guru Penggerak Kabupaten Barito Timur dapat menjadi agen perubahan mewujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila pungkasnya diakhir perbincangan. (Lim/Diskominfosantik)