TAMIANG LAYANG– Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur mengadakan Pelatihan Revitalisasi Sastra Lisan Tumet Leut bagi Siswa SLTP dan SLTA se-Kabupaten Barito Timur pada SelasaโKamis, 29โ31 Maret 2022, di Tamiang Layang. Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Sabai, S.Pd., M.M., didampingi oleh Plt. Kasubbag Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, Rebda Agus Prabowo, S.E.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Valentina Lovina Tanate, S.Pd, M.Hum. diwakili Plt. Kasubbag Tata Usaha Rebda Agus Prabowo, S.E. melalui sambungan telepon genggam kepada kontributor MMC Barito Timur menjelaskan bahwa pelatihan itu merupakan salah satu kegiatan dalam program pelindungan dan pelestarian bahasa dan sastra Kalimantan Tengah. Agus juga mengapresiasi kerja sama yang baik antara Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur, sekolah, guru pendamping, dan maestro sastra lisan tumet leut demi menjaga kekayaan budaya di Kabupaten Barito Timur.
Agus memaparkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, adapun narasumber dalam pelatihan itu ialah dua maestro tumet leut, Debbi Leriantoni, Rayanto, dan penyuluh-pegiat sastra dari Balai Bahasa, Elis Setiati, M.Hum. Pelatihan selama tiga hari itu merupakan pertemuan awal dan akan dilanjutkan dengan enam kali pertemuan bersama para narasumber. Selama masa pelatihan, para narasumber berharap peserta memanfaatkan dengan baik kesempatan belajar yang diberikan. Peserta diharapkan mampu melagukan atau menyanyikan prosa atau puisi lisan dalam bahasa Maanyan atau bahasa Maanyan Pangunraun. Selanjutnya peserta akan tampil dalam acara puncak, yaitu Festival Tumet Leut, yang akan dilaksanakan pada Mei 2022. Semoga kegiatan ini didukung oleh pemangku kebijakan dan seluruh masyarakat di Kabupaten Barito Timur pintanya.
Agus juga berharap ke depannya agar Kegiatan Festival Tumet Leut bagi Siswa SLTP dan SLTA se-Kabupaten Barito Timur dalam Rangka Pelestarian dan Pendokumentasian Sastra Lisan Daerah mampu mendokumentasikan salah satu sastra lisan yang hidup di tengah masyarakat Kalimantan Tengah. Dari upaya pendokumentasian tersebut nantinya dapat menguatkan dan melestarikan sastra lisan di daerah agar tidak punah. Selain itu juga dapat meningkatkan kreativitas, apresiasi, dan rasa bangga masyarakat pada sastra lisan ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur Sabai, S.Pd., MM dalam sambutannya menjelaskan bahwa Tumet Leut merupakan Budaya bernyanyi/ bertutur dengan menggunakan Bahasa Pangunraun (Sastra Kuno Dayak Maayan), dinyanyikan atau dituturkan misalnya dalam acara adat natas banโnyang di pemenuhan hukum adat pernikahan warga Dayak Maanyan maupun dalam acara lain untuk menyampaikan petuah-petuah yang bijak . Seni ini tidak hanya menyajikan keindahan nada tetapi juga menyajikan keindah bertutur yang sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun. Sabai berharap agar sastra lisan tumet leut harus dikembangkan dan dilestarikan. Peserta kegiatan diimbau untuk terus menggali ilmu tentang sastra lisan tumet leut agar tidak terlupakan atau punah pada masa yang akan datang ujarnya.
Di akhir sambutannya Sabai berterima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah yang sudah memprogramkan Pelatihan Revitalisasi Sastra Lisan Tumet Leut di Kabupaten Barito Timur secara khusus melibatkan Dinas Pendidikan untuk memfasilitasi kegiatan ini. Ia berharap ke depannya kerjasama semacam ini terus ditingkatkan ujarnya. (Lim/Diskominfosantik).